KATA
PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lari Start”
dengan baik. Penulis juga berterima kasih kepada berbagai pihak, yang telah
mendukung dan membantu dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini. Penulis dalam menyelesaikan makalah ini telah berusaha semaksimal
mungkin.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang dapat
memperbaiki makalah ini. Dan akhirnya penulis mengharapkan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca dan masyarakat.
Singkawang,
12 Agustus 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER
DEPAN I
KATA
PENGANTAR II
DAFTAR
ISI III
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar
Belakang 1
1.2. Rumusan
Masalah 2
1.3. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1. Lari
Jarak Pendek 3
2.2. Lari
Jarak Menengah 6
2.3. Lari
Jarak Jauh 8
2.4. Lari
Sambung 10
2.5. Lari
Halang Lintang 11
BAB III PENUTUP 13
3.1. Kesimpulan 13
3.2. Saran 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
Sejarah lari memang tidak tertulis
secara otentik sejak kapan manusia berlari
sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat
berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui
tercepat dan terkuat.
sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat
berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui
tercepat dan terkuat.
Ada versi yang mengatakan bermula dari
bangsa Yunani yang sedang dilanda
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang,
memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan
berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan
kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan
meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si
pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang,
memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan
berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan
kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan
meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si
pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
Konon kabarnya cabang olah raga lari
marathon pertama kali dilombakan dalam
olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba
berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu,
lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan
olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi
dalam jarak tempuh tertentu.
olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba
berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu,
lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan
olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi
dalam jarak tempuh tertentu.
Dalam perkembangnya cabang olah raga
lari terbagi menjadi lari cepat jarak
pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari
jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m,
300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak
jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini
perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain
seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.
Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis
dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil
sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang
kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya
manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya.
pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari
jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m,
300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak
jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini
perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain
seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.
Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis
dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil
sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang
kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya
manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya.
1.2.TUJUAN
a)
Melakukan variasi dan kombinasi teknik
dasar
b)
Melakukan gerakan
lari cepat dengan frekuensi gerakan kaki cepat dan teknik
start
c)
Teknik memasuki
garis finish
1.3.MANFAAT
Mempraktikan variasi dan kombinasi
teknik dasar atlit serta nilai toleransi, percaya diri,
keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi
tempat dan peralatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.LARI
JARAK PENDEK
Lari jarak pendek adalah salah satu nomor lari cepat. Lari jarak pendek disebut juga sprint. Adapun teknik dan cara melakukan lari jarak pendek adalah :
1.
Teknik
Start dalam Lari Jarak Pendek
Start
berdasarkan kegunaanya dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu start berdiri
(standing start), start melayang (flying start), dan start jongkok (crouching
start). Start berdiri digunakan untuk lari jarak jauh, start melayang digunakan
untuk lari sambung (estafet), khususnya pelari ke – 2, ke – 3, dan ke – 4,
sedangkan start jongkok digunakan untuk lari jarak pendek. Sesuai dengan
istilahnya, start jongkok dilakukan dengan cara berjongkok. Start jongkok berdasarkan
cara pelaksanaannya dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a) Start
pendek (the short start / bunch start)
1)
Sikap permulaan
Sikap
permulaan start pendek yaitu : berdiri tegak kedua kaki rapat, lengan lurus di
samping badan, dan pandangan lurus ke depan.
2)
Cara melakukan
Cara
melakukan start pendek yaitu :
a. Langkahkan
kaki kiri ke depan dengan jari – jari kaki lurus ke depan.
b. Letakkan
ujung jari kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan.
c. Jarak
kedua kaki kira – kira satu kepalan tangan.
d. Letakkan
kedua lengan lurus dengan bahu, jari – jari tangan rapat, ibu jari membuka
membentuk huruf V tebalik di belakang garis start.
b) Start menengah (the medium start)
1) Sikap permulaan
Sikap permulaan start menengah yaitu :
Berdiri tegak kedua kaki rapat, lengan lurus di samping badan, dan pandangan lurus ke depan.
2) Cara melakukan
1) Sikap permulaan
Sikap permulaan start menengah yaitu :
Berdiri tegak kedua kaki rapat, lengan lurus di samping badan, dan pandangan lurus ke depan.
2) Cara melakukan
a. Langkahkan kaki kiri ke depan dengan
jari – jari kaki lurus ke depan.
b. Letakkan lutut kaki belakang sejajar
dengan ujung jari kaki depan
c. Jarak kedua kaki kira – kira satu
kepalan tangan.
d. Letakkan kedua lengan lurus dengan
bahu, jari – jari tangan rapat, ibu jari membuka membentuk huruf V terbalik di
belakang garis start.
c) Start panjang (the long start)
1) Sikap permulaan
Sikap permulaan start panjang yaitu :
Berdiri tegak kedua kaki rapat, lengan lurus di samping badan, dan pandangan lurus ke depan
1) Sikap permulaan
Sikap permulaan start panjang yaitu :
Berdiri tegak kedua kaki rapat, lengan lurus di samping badan, dan pandangan lurus ke depan
2) Cara
melakukan :
Cara
melakukan start panjang yaitu :
a. Langkahkan
kaki kiri ke depan dengan jari – jari kaki lurus ke depan.
b. Letakkan
lutut kaki belakang sejajar dengan ujung jari kaki depan.
c. Jarak
kedua kaki kira – kira satu kepalan tangan.
d. Letakkan
kedua lengan lurus dengan bahu, jari – jari tangan rapat, ibu jari membuka
membentuk huruf V terbalik di belakang garis start.
2.
Aba
– Aba Start Jongkok
Aba
– aba start jongkok terdiri dari 3 tahap, yaitu :
a. Bersedia
Setelah
mendengarkan aba – aba “bersedia”, pelari melangkahkan salah satu ke depan di
belakang garis start, dan berjongkok sesuai dengan start yang digunakan (start
pendek, menengah, atau panjang), serta meletakkan kedua tangan (ujung jari -
jari) ke tanah.
b. Siap
Setelah
mendengar aba – aba “siap”, pelari mengangkat pantat sehingga posisi panggul
lebih tinggi dari pada bahu, sedangkan kepala menunduk dan rileks.
c. Ya
atau bunyi pistol
Setelah
mendengar aba – aba “ya” atau bunyi pistol, pelari mendorongkan kaki depan ke
balok start dan bersamaan dengan itu kaki belakang digerakkan ke depan dalam
keadaan lutut tertekuk (lutut diangkat ke depan atas).
3.
Teknik
Gerakan lari jarak Pendek
Hal
– hal yang perlu diperhatikan dalam berlari jarak pendek adalah :
1) Setelah
aba – aba “ya” atau bunyi pistol, maka pelari berlari melesat dari balok start.
2) Pendaratan
kaki pada ujung kaki bagian depan.
3) Sikap
badan condong ke depan, pandangan lurus ke depan.
4) Ayunkan
lengan dengan kuat ke depan dada di atas pinggang
5) Pergelangan
tangan lurus dan tangan mengepal
6) Otot
– otot leher rileks dan pada saat berlari menahan napas.
4.
Teknik
Gerakan Memasuki Garis Finish
Memasuki
garis finish adalah hal yang paling penting dalam lari dan merupakan penentu
kalah atau menangnya seorang pelari. Ada beberapa teknik memasuki garis finish
yang biasa digunakan oleh pelari yaitu :
a.
Lari terus tanpa mengubah sikap lari
b.
Dada maju atau kepala ditundukkan, kedua tangan lurus ke belakang
c.
Salah satu bahu maju ke depan (dada diputar ke salah satu sisi)
5.
Peraturan
Perlombaan
Peraturan perlombaan yang ditetapkan oleh induk organisasi atletik internasional IAAF ( International Amateur Atloetik Federation ) atau tingkat nasional PASI ( Persatuan Atletik Seluruh Indonesia ) tentang perlombaan lari jarak pendek yaitu :
1. Peraturan
Perlombaan
Peraturan
perlombaan dalam lari jarak pendek adalah
a. Garis
start dan finish dalam lintasan lari ditunjukan dengan sebuah garis
selebar 5 cm siku – siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak
perlombaan harus diukur dari tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat
dengan garis start.
b. Aba
– aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah : “ bersedia”, “siap”
dan “ ya” atau bunyi pistol.
c. Semua
peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba – aba “ ya” atau bunyi pistol
yang ditembakkan ke udara.
d. Peserta
yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan (maksimal 3 kali
kesalahan)
e. Lomba
lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan 4 tahap, yaitu
babak pertama, babak kedua, babak semi final, dan babak final.
f. Babak
pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang I dan II tiap
heat berhak maju ke babak berikutnya
2. Diskualifikasi
atau Hal – hal yang Dianggap Tidak Sah
Hal
– hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek yaitu :
a. Melakukan
kesalahan start lebih dari 3 kali
b. Memasuki
lintasan pelari lain
c. Mengganggu
pelari lain
d. Keluar
dari lintasan
e. Terbukti
memakai obat perangsang
3. Petugas
atau Juri dalam Lomba Lari
Petugas
atau juri dalam lomba lari jarak pendek terdiri atas :
a. Starter,
yaitu petugas yang memberangkatkan perlari
b. Recall
Starter yaitu petugas yang mengecek atau mengabsen para pelari
c. Timer
yaitu petugas pencatat waktu
d. Pengawas
lintasan yaitu petugas yang berdiri pada tempat tertentu dan
bertugas mengawasi pelari apabila melakukan kesalahan dan pelanggaran
e. Juri
kedatangan yaitu petugas pencatat kedatangan pelari yang pertama sampai dengan
terakhir dan menentukan ranking / urutan kejuaraan
f. Juri
pencatat hasil yaitu petugas pencatat hasil setelah pelari memasuki garis finish.
2.2.LARI
JARAK MENENGAH
1.
Pengertian
Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah menempuh jarak 800 m dan 1500 m. start yang digunakan untuk lari jarak menengah nomor 800 m adalah start jongkok, sedangkan untuk jarak 1500 m menggunakan start berdiri. Pada lari 800 m masing – masing pelari berlari di laintasannya sendiri, setelah melewati satu tikungan pertama barulah pelari – pelari itu boleh masuk ke dalam lintasan pertama.
Hal
yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah penyesuaian antara
kecepatan dan kekuatan / stamina dari masing – masing pelari.
2.
Teknik
Start Berdiri untuk Lari Jarak Menengah ( 1.500 m )
Teknik start berdiri untuk lari jarak menengah adalah :
a. Aba
– aba “ bersedia”
Dengan
sikap tenang tetapi menyakinkan melangkah maju ke depan, berdiri tegak di
belakang garis start.
b. Aba
– aba “ siap “
Mengambil
sikap kaki kiridi depan dan kaki kanan di belakang, tidak menginjak garis
start, badan condong ke depan.
c. Aba
– aba “ ya “
Mulai
berlari dengan kecepatan yang tidak maksimal melainkan cukup setengah atau tiga
perempat dari kecepatan maksimal.
3.
Teknik
Gerakan lari Jarak Menengah
Teknik gerakan lari jarak menengah meliputi :
a. Posisi
kepala dan badan tidak terlalu condong, sikap badan seperti sikap orang berlari
b. Sudut
lengan antara 100 – 110 derajat
c. Pendaratan
pada tumit dan menolak dengan ujung kaki
d. Ayunkan
kedua lengan untuk mengimbangi gerak kaki
e. Mengayunkan
lutut kedepan tidak setinggi pinggul
f. Pada
waktu menggerakkan tungkai bawah dari belakang ke depan tidak terlalu tinggi
4.
Teknik
Lari Jarak Menengah Saat Melewati Tikungan
Teknik lari jarak menengah saat melewati tikungan adalah :
a. Usahakan
berlari sedekat mungkin dengan garis lintasan sebelah kiri
b. Putarkan
keduan bahu ke kiri, kepala juga miring ke kiri
c. Sudut
lengan kanan usahakan lebih besar daripada lengan kiri
5.
Teknik
Gerakan Memasuki Garis Finish
Teknik gerakan memasuki garis finish dalam lari jarak menengah yaitu :
a. Cara
memasuki garis finish yaitu :
1) Lari
terus tanpa mengubah sikap lari
2) Dada
maju, kedua tangan lurus ke belakang
3) Salah
satu bahu maju ke depan ( dada diputar ke salah satu sisi )
4) Kepala
ditundukkan, kedua tangan di ayun ke belakang
b. Hal
– hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1) Frekuensi
kaki dipercepat, langkah diperlebar
2) Jangan
melakukan gerakan melompat pada saat memasuki garis finish
3) Perhatian
di pusatkan pada garis finish
4) Apabila
ada pita jangan berusaha meraih dengan tangan
5) Jangan
berhenti mendadak setelah melewati garis finish
6.
Peraturan
Perlombaan
Gerak
lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari
jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki
menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak
dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang
perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
Ø badan
harus selalu rilaks atau santai.
Ø Lengan
diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
Ø Badan
condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
Ø Panjang
langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah
harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi
lari jarak pendek). Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi
fisik serta daya tahan tubuh yang baik. Dalam lari jarak menengah gerakan lari
harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang
langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
2.3.LARI
JARAK JAUH
Lari
jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m,
10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar
stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan
bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya.
Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah
juga makin kecil.
Teknik
perlu diketahui dalam lari jarak jauh, antara lain :
Ø Berlari
dengan irama konstan dengan langkah menghemat tenaga.
Ø Pertahankan
agar posisi badan tetap tegak.
Ø Mengayun
kedua tangan dengan rileks.
Ø Daya
tahan umum dan daya tahan kecepatan.
Ø Peraturan
lari Jarak Jauh di Lintasan Alam/Cross-Country
Jalur lomba diupayakan:
Ø Pada
jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang luas dengan
sebagian tanah yang baru dibajak hindari banyaknya jalur yang memotong.
Ø Jalur
perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur, diupayakan
dikiri-kanan jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain.
Ø Bila
merancang jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang dalam,
terjal, curam, semak belukar yang tebal.
Ø Star
dan jarak-jarak yang relatif pendek jalur yang menyempit harus dihindari agar
tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan titian yang menghambat
layu pelari.
Ø Jalur
pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta dan adanya penjelasan
tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. Jika jalur tersebut lingkaran
hendaknya satu putaran tidak kurang dari 2200 meter.
Ø Jalur
lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba harus dirinci dalam
buku acara serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri pos(juri
titik) sepanjang jalur lomba untuk memberikan arah lari bagi peserta.
IAAF
menetapkan perlombaan dibagi dalam kelompok umur, untuk kelompok junior putra
dan putri harus di bawah 20 tahun, sebagai contoh modifikasi kelompok usia dengan
patokan tanggal. umpamanya perlombaan dilaksanakan pada 31 Desember maka:
Ø Kelompok
Junior I di
bawah 20 tahun
Ø Kelompok
Junior II 17
– 18 tahun
Ø Kelompok
Junior III 15
– 18 tahun
Ø Kelompok
Pemula 13
– 14 tahun
Ø Kelompok
Veteran Putra Usia
40 tahun
Ø Kelompok
Veteran Putri Usia
35 tahun
Jarak
perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF adalah:
Ø Jarak
12 km peserta putra dewasa
Ø Jarak
6 km peserta putra dewasa
Ø Jarak
8 km peserta putra yunior
Ø Jarak
4 km peserta putra yunior.
2.4.LARI
SAMBUNG
Lari
sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik
yang dilaksanakan secara begantian. Satu regu pelari sambung terdiri dari 4
orang pelari. Dalam pelombaan lari sambung pelari berlari dengan kecepatan
penuh dengan memindahkan tongkat ke pelari berikutnya. Perpindahan tongkat
harus berada di dalam daerah yang disebut zona panjang 20 m. perpindahan
tongkat diluar zona tersebut regu dinyatakan gagal atau diskualifikasi.
Cara Pengoperan tongkat
dilakukan dengan dua cara yaitu:
Ø Tanpa
melihat (nonvisual) : cara ini penerima tongkat estafet tanpa menoleh kepada si
pemberi tongkat. Cara ini digunakan untuk lari sambung 4 x 100m
Ø Dengan
melihat (visual) : Cara ini si penerima tongkat estafet menoleh ke belakang,
melihat kepada pemberi tongkat. Cara ini digunakan pada lari sambung jaraknya
lebih dari 100m, terutama pada 4 x 400m.
Teknik perpindahan tongkat cara nonvisual adalah:
Ø Pemberi
melakukan gerakan ayunan dari arah bawah ke atas
Ø Yang
menerima menjulurkan tangannya ke bawah belakang badan dengan sikap ibu jari
dan jari lainya membentuk huruf V terbalik dengan Ibu jari yang berada pada
bagian luar dari badan, sedangkan keempat jari lainya di bagian dalam.
Para
pelari harus menerima dan memberikan dengan berselang-seling. Misalnya pelari
pertama memegang tongkat dengan tangan kanan, pelari kedua harus menerima
dengan tangan kiri, pelari ketiga menerima dengan tangan kanan, pelari terakhir
menerima dengan tangan kiri.
Perpindahan
tongkat yang terbaik bila pemindahan tongkat berlangsung dalam keadaan pelari
sudah mencapai kecepatan tertinggi. Ini terjadi kira-kira 15 – 18m setelah
garis permulaan dalam daerah pergantian.
Peratuan Lari Bersambung/
Estafet
Ø Semua
jalur dibatasi garis-garis tiang tebalnya 5 cm sebagai tanda/ batas pelari.
Ø Nomor
4 x 100m, 4 x 200m selain pelari pertama dibolehkan memulai larinya di luar
zona tidak lebih dari 10m.
Ø Nomor
4 x 200m, 4 x 400m dilarikan dalam lintasan masing-masing kecuali:
v untuk
lari 4 x 200m pelari ketiga hanya di tikungan petama saja selebihnya sesudah
menggunakan lintasan dalam
v demikian
juga 4 x 400m hanya pelari pertama saja yang lari dijalurnya setelah melewati
tanda tikungan petama yang berbendera
v pegantian
tongkat harus dilakukan pada zone yang telah ditentukan dengan batas-batas
garis yang jelas.
Ø Cek
mark atau tanda, peserta boleh memasang perekat yang berukuran 5 x 40 cm dengan
warna yang menyolok dengan tidak membingungkan pelari.
Ø Tongkat
estafet, tongkat harus dibawa selama perlombaan berlangsung, jika jatuh harus
diambil oleh yang menjatuhkan. Dia boleh meninggalkan lintasanya untuk
mengambil tongkat dengan tidak mengganggu pelari lain. Tongkat harus diberikan
dari tangan ke tangan dalam zona penggantian tongkat yang dimaksud dengan zona
penggantian tongkat adalah pada saat posisi tongkat bukan ditentukan oleh
posisi badan.
2.5.LARI
HALANG RINTANG
Lari
steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-rintangan.
Rintangan itu ada dua macam, yaitu :
1) Rintangan
Gawang
2) Rintangan
Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari
steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga
harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki
kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara
untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
a)
Cara
Lari Gawang Biasa
Ø Cara
seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang
memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang
dengan mudah dapat melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah
pelari melampaui gawang dapat menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk
melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.
Ø Cara
dengan menginjakkan kaki di atas gawang digunakan oleh pelari-pelari yang belum
mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi gawang yang baik. Cara ini
digunakan juga pada waktu melampaui rintangan air. Banyak yang menggunakan cara
ini karena persamaannya, sehingga tidak perlu melompati rintangan air, maka
setelah kaki menumpu diatas gawang, tidak perlu menolak dengan kuat melakukan
lompatan, tetapi usahakan agar kaki yang lain secepat mungkin mendarat di tanah
untuk seterusnya melanjutkan lari.
b)
Cara
untuk melampaui rintangan air
Ø Bertumpu
dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas
atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
Ø Badan
harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya,
kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap
sedikit condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
Ø Pada
saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki tumpu
melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat.
Ø Mendarat
dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin
masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam
keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke
depan.
Untuk
dapat melampaui rintangan air dengan baik, usahakan agar jangan sampai
kecepatan berkurang, bahkan kecepatan harus sedikit ditambah agar menjadi
awalan untuk dapat bertolak lebih kuat pada waktu melompati rintangan air.
Kurangnya kecepatan akan berpengaruh pada hasil lompatan yang kurang jauh pula,
sehingga akan mendarat pada bagian dalam bak air tersebut.
Karena
tahanan air dan letak lantai bak air yang miring (tidak rata), akan menyebabkan
adanya kesulitan dalam melakukan gerakan melangkah ke depan selanjutnya. Ini
akan menghambat kecepatan lari. Banyak para pelari steeple – chase melakukan
kesalahan disini, dan biasanya terdapat pada pelari baru. Untuk menjadi pelari
steeple – chase yang baik, perlu melatih cara-cara melampaui rintangan
–rintangan itu dengan latihan yang sungguh-sungguh.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Atletik adalah
gabungan dari beberapa jenis olah raga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Atletik berasal dari bahasa
Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan
cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk
organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia). Olah raga atletik dilakukan di lintasan dan lapangan.
Lintasan digunakan untuk lari sedangkan lapangan digunakan untuk lempar dan
lompat.
Untuk
dapat memahami pengertian tentang atletik, tidaklah lengkap kalau kita tidak
mengetahui sejarah atau riwayat istilah atletik dan perkembangannya sebagai
suatu cabang olahraga mulai jaman purba sampai jaman modern ini. Memahami
sejarah tidak hanya sekedar untuk pengetahuan, karena dengan mengetahui kejadian-kejadian
masa lampau kita juga dapat mengambil hikmah dalam menentukan langkah-langkah
yang akan datang.
3.2.SARAN
Demikian
yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar